Bagaimana supaya kita di detik kedua mudah berpikir? Jawabannya simpel. Sering latihan! Bikin adegan-adegan bentuk ancamanan, misal leher dicekik, tangan dipegang. Kemudian biasakan cepat berpikir dan lakukan tindakan beladiri. Apabila sering dilatih maka teknik-teknik itu tertanam di alam bawah sadar kita dan akan reaktif atau responsif saat ada aksi yang membahayakan.
Berikut teknik dasar dalam beladiri praktis yang selama ini kami ajarkan:
1. Hal pertama saat harus membeladiri adalah redam tindakan lawan. Jaga jarak dengan mundur atau menyamping sambil angkat kedua tangan sejajar bahu, posisi telapak tangan menghadap lawan. Secara verbal kita bisa berucap, “sabar, sabar.. Maaf kalau saya salah,” atau “sebentar, sebentar.. saya akan turuti keinginan Anda, saya akan ambilkan uang yang Anda minta.”
Walaupun kita bisa membeladiri atau praktisi beladiri, utamakan redam dulu lawan. Hindari kontak fisik. Sebab memenangkan pertarungan tanpa harus bertarung adalah juga suatu teknik beladiri.
Kemudian jangan lengah, terus cermati lawan apakah hanya tangan kosong atau dia menyimpan senjata (tumpul, tajam, api).
Amati pula sekitar, apakah kita bisa kabur, apakah ada orang lain yang bisa membantu, apakah ada benda di dekat kita yang bisa jadi alat bantu (jika menghadapi lawan bersenjata).
2. Jika lawan tetap menyerang? Kedua tangan yang kita gunakan meredam tadi bisa digunakan untuk membeladiri antara lain menahan badan lawan, mendorong, menangkis atau melakukan teknik pembelaan diri yang lain.