Pemberian ASI dilakukan oleh ayah atau anggota keluarga lainnya yang tidak terkonfirmasi positif bisa menggunakan sendok kecil agar anak bisa tetap mendapatkan ASI.
“Saat sedang positif, intinya pemberian ASI tetap harus dilakukan karena seperti yang banyak penelitian paparkan pemberian ASI kepada bayi justru memberikan antibodi spesifik agar anaknya memiliki kekebalan tubuh dari COVID-19,” ujar dokter Ray.
Lalu bagaimana jika kondisi yang terjadi adalah sebaliknya, anak yang positif COVID-19 sementara orangtua justru negatif dari virus SARS-CoV-2 itu?
Dokter Ray menyarankan pemberian susu secara langsung tetap perlu dilakukan oleh ibu dengan metode serupa yaitu penggunaan APD berupa masker dan baju lengan panjang.
“Bayi yang isolasi mandiri tidak mungkin kan dibiarkan begitu saja tetap harus diurus. Jadi tetap perlu diberikan saja ASI-nya ibu tetap menyusui dengan protokol kesehatan dengan kontak fisik seminim mungkin,” katanya.
Jika ternyata bayi harus mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat COVID-19, sebisa mungkin titipkan ASI yang sudah dipompa untuk kemudian diberikan oleh tenaga kesehatan yang merawat bayi hingga sembuh. (ant)
Editor: Yayu Fathilal