Penyalurannya sebanyak 5.199 penerima BST dan 7.257 penerima PKH, satu keluarga akan mendapat 10 kilogram beras, pihaknya berpesan kepada Dinas Sosial penyaluran beras itu diserahkan dalam kesempatan pertama dan juga prokesnya dipenuhi.
Berkaitan dengan peningkatan COVID-19, Pemkab HSS akan lebih meningkatkan pelaksanaan PPKM berskala mikro, agar memaksimalkan peran pemerintah di lapangan, termasuk juga kesadaran masyarakat agar menjauhi kerumunan, seperti hajatan kalau tidak bisa ditunda-tunda lagi agar memenuhi prokes.
“Jangan ada media yang memungkinkan untuk mereka berkerumun seperti hiburan, dan untuk kegiatan keagamaan tetap ikuti himbauan MUI, usahakan secara maksimal peribadatan kita di mesjid atau langgar harus mememuhi protokol kesehatan yang ketat,” katanya.
Juga sebelum nanti level yang ditetapkan tidak memperbolehkan lagi untuk shalat dimesjid sangat tidak diinginkan, sebelum masuk ke level lebih rawan ia mengajak agar kiranya mematuhi protokol kesehatan di mesjid dan langgar.
Untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akan melihat trend peningkatannya, apabila tergolong tinggi Pemkab HSS menunda PTM, walaupun tentunya semua pihak menginginkan PT, tapi dibalik itu tentunya ada kekhawatiran karena pasien yang dirawat di rumah sakit ada usia satu tahun, empat tahun dan sembilan tahun yang merupakan usia anak-anak.
“Untuk PTM di Kabupaten HSS untuk sementara ditunda terlebih dahulu, sampai kapan nanti kita akan evaluasi perminggu,” katanya.
Turut hadir dalam konferensi pers, Sekretaris Daerah Kabupaten HSS, H. Muhamad Noor, Kepala Dinas Kesehatan HSS, Siti Zainab, Direktur RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan, Hj.Rasyidah, serta Kepala Bagian Hukum Setda HSS, Fitri. (ant)