Lebih lanjut dia mengungkapkan, proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan sebagaimana pada APBD tahun 2020 telah diselenggarakan secara lebih transparan, akuntabel dan mengakomodasi partisipasi seluruh pemangku kepentingan dengan menerapkan sistem akuntansi pemerintah (SAP) yang dipatuhi semaksimal mungkin.
Dari kebijakan dan realisasi pemanfaatan anggaran, Noormiliyani mengakui adanya manfaat nyata dari APBD tahun 2019, khususnya bagi masyarakat dengan realisasi anggaran pendapatan mencapai prosentase 101,99 persen dan realisasi penggunaan anggaran belanja sebesar 91,31 persen.
Hal itu, terang dia, disertai anggaran penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan yang memberikan pembiayaan bersih atau bernilai positif, maka sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) tahun 2020 atau terhitung berdasarkan surplus ditambah pembiayaan bersih diperoleh Silpa Rp 118.782.202.361,77
Nilai Silpa, papar Noormiliyani, menunjukan terminalisasi arus kas per 31 Desember 2020 yang berasal dari seluruh aktivitas pengelolaan anggaran sepanjang tahun 2020 baik menyangkut aktivitas operasi, aktivitas investasi aset non keuangan, aktivitas pembiayaan serta aktivitas non anggaran telah memberikan gambaran dinamika arus dana pendapatan dan arus dana belanja dari seluruh dana-dana yang terhimpun.
Sehingga berdasarkan neraca keuangan per 31 Desember 2020, terang dia, kekayaan Pemkab Batola yang dimiliki dan dikuasai sampai 31 Desember 2020 terdiri dari aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya mencapai nilai Rp2.377.872.390.861,39.