WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap dilanjutkan di Kota Banjarmasin berdasarkan keputusan hasil rapat koordinasi dan evaluasi antara Pemerintah Kota bersam Satgas Covis-19.
Dalam rapat diungkap, setelah dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PTM selama sepekan, ternyata berjalan lancar dan tidak terjadi klater sekolah.
Terkait kasus positif yang ditemukan terhadap guru dan siswa, bukan merupakan klaster sekolah tetapi berasal dari paparan dalam keluarga
Datanya, SD sebanyak tiga siswa dari 28.546 siswa (0,01%), sedangkan guru satu orang dari 1.775 (0,05%) guru yang melaksanakan PTM.
Sementara Jenjang SMP 1 orang siswa dari 13.594 (0,007%), 1 org guru dari 914 (0,1%) yg melaksanakan PTM.
Kepala Dinas Pendidikan Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, mengungkapkan berdasarkan data Satgas terdapat 23 zona oranye di Banjarmasin.
Dengan demikian, lanjut dia, zona tersebut tidak bisa melaksanakan PTM, sehingga tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh dari rumah.
Menurut Totok, sekolah tersebut nantinya akan dievaluasi lagi.
Kepala Bidang Bina SMP Dinas Pendidikan Banjarmasin, Sahnan, menyebut setidaknya ada lima SMP negeri yang masuk dalam zona oranye.
Dengan status wilayah zona oranye itu, lima sekolah tersebut terpaksa melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Adapun kelima SMPN itu, dua berada di Kecamatan Banjarmasin Timur, yakni SMPN 30 di Jalan Pramuka Kompleks Rahayu Pembina 4, Kelurahan Sungai Lulut, dan SMPN 23 Jalan Kompleks Bumi Permai, Kelurahan Pekapuran Raya.