Kapolsek menjelaskan, berdasarkan hasil keterangan saksi-saksi, sekira pukul 05.30 Wita, saat para santri masih berada di Masjid, para saksi mendengar teriakan dari santri jaga yg berteriak “api, api, kebakaran!”.
Kemudian santri dan para ustadz yang berada di mesjid langsung berlarian ke menuju ke asrama yang terbakar, sambil berusaha mengeluarkan pakaian dan kitab-kitab hukum Islam. Kemudian sekitar pukul 06.10 Wita, para BPK Portabel berdatangan dari Kota Banjarbaru dan Kota banjarmasin dan Kab Banjarar, namun para kru BPK sulit memadamkan karena kesulitan sumber air, kemudian pukul 06.15 Wita Pemadam kebakaran tangki milik Kabupaten Banjar, mobil Tangki BPBD kota Banjarbaru, unit tangki Landu dan Unit tangki BPK Batra Loktabat tiba di TKP langsung melakukan pemadaman menggunakan air yg di bawanya.
“Dari hasil olah TKP awal oleh Polsek Banjarbaru Barat disimpulkan kebakaran disebabkan dari konsleting listrik yang berasal dari sambungan listrik untuk menyalakan dispenser, alat pemanas air dan kipas angin,” tambahnya.
Nilai kerugian yang dialami oleh Pondok Pesantren Al Falah Putra Banjarbaru ditaksir Rp 2 miliar lebih. (Kardi Gunadi)
Editor : Hasby