WARTABANJAR.COM, DENPASAR – Bali sebelum pandemi Covid-19 merupakan pulau yang penuh dengan aktivitas. Hampir 24 jam Pulau Bali, khususnya kota Denpasar, seakan tak pernah sepi.
Namun sejak pandemi, Pulau Bali seakan kehilangan gairah.
Pariwisata yang menjadi sektor andalan dan utama provinsi ini, seperti mati suri.
Beberapa waktu lalu, geliat wisata di Pulau Bali mulai terasa, seiring melandainya kasus Covid-19, dan pemerintah mulai sedikit melonggarkan kebijakannya.
Namun, per 3 Juli 2021, Pulau Bali kembali merasa kesepian yang luar biasa setelah Pemerintah Pusat memutuskan menerapkan PPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali.
Seperti terekam malam minggu kemarin.
Bali yang biasanya ramai dengan aktivitas warga dan wisatawan, sangat sepi.
Hal ini sebagaimana diungkapkan akun @bali_punya_cerita.
“BEGINI SUASANA MALAM MINGGU KEMARIN DI BALI SAAT PPKM DARURAT,” tulis akun ini.
Disebutkan, suasana Bali bagaikan Nyepi. Sejumlah kantong-kantong pariwisata di Pulau Dewata saat diberlakukan PPKM Darurat nyaris tak ada aktivitas apapun.
Akun ini juga menuliskan bahwa suasana sepi dan lengang yang sudah terjadi sejak masa pandemik, semakin senyap di masa PPKM Darurat yang diberlakukan sejak tanggal 3 hingga 20 Juli 2021.
Jalan Raya Legian Kuta yang dikenal sebagai kawasan turisme, sebutnya, nyaris tidak ada yang melintas. Semua toko, art shop, restoran tutup.
“Kondisi serupa terlihat di sepanjang Pantai Kuta yang menjadi salah satu ikon pariwisata Bali. Hanya ada suara gemuruh ombak di kawasan yang dulunya dikenal kerap macet ini,” tutup akun ini.