Hal senada disampaikan Sekda Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar.
Sekda mengatakan, permasalahan terkait sawit dan program gabungan sawit dan peternakan menjadi perhatian ke depan.
Mengingat, perkebunan kelapa sawit sendiri menyumbang devisa terbesar bagi Kalsel setelah pertambangan, sehingga menjadi prioritas.
“Untuk produksi pedet(anak sapi ternak) sudah cukup besar, namun perkembangannya tidak jelas kemana,” ucapnya.
Ia berharap, kedepannya Kalsel bisa memaksimalkannya, sehingga harga sapi bisa lebih murah dibandingkan dari harga sapi yang didatangkan dari luar agar perputaran ekonominya lebih cepat di wilayah Kalsel. (smn)
Editor : Hasby