HANI, Uskiansyah Ajak Masyarakat Jadikan Banjarmasin Bersinar, Jackson Sebut Bisnis Narkoba Tak Terdampak Pandemi

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN –  Peredaran dan penyalahgunaan narkoba dimasa pandemi Covid-19 tetap merajalela. Badan Narkota Nasional (BNN) Kota Banjarmasin pun makin gencar terjun ke masyarakat melakukan gerakan pencegahan peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

    Kepala BNN Kota Banjarmasin, Kompol HM Uskiansyah mengatakan, dengan seringnya terjun ke masyarakat setidaknya mempersempit ruang gerak pengedar. Kesadaran masyarakat pun akan semakin meningkat tentang bahaya menggunakan narkoba.

    Seperti mencanangkan Kelurahan Tanjung Pagar di Banjarmasin Selatan dan Sungai Andai Banjarmasin Utara menjadi Kampung Bersinar yakni Bersih Narkoba.

    Pihaknya pun meminta kerjasama semua sektor dan semua elemen untuk memerangi narkoba. Mengajak Kota Seribu Sungai ini Bersih Narkoba.

    Pada momen Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati pada 26 Juni setiap tahunnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengingatkan peredaran dan penyalahgunaan narkoba tetap merajalela di masa pandemi COVID-19.

    Kepala BNNP Kalimantan Selatan Brigjen Pol Jackson Lapalonga mengatakan, berbeda dengan kegiatan usaha pada umumnya yang terdampak pandemi, ternyata bisnis haram narkoba tetap eksis terbukti dari pengungkapan kasus yang dibongkar sepanjang 2020 hingga pertengahan tahun ini.

    Menurut dia, jaringan pengedar akan terus berupaya memasok dan mendistribusikan narkoba sepanjang permintaan di pasar untuk pengguna masih ada.

    Segala modus operandi pun dijalankan demi mengelabui petugas agar narkoba bisa masuk ke Indonesia dan dapat beredar di daerah yang jadi target pemasarannya.

    “Dari beberapa kasus besar yang diungkap baik BNN sendiri maupun Polda Kalsel dan jajaran, Kalimantan Selatan jelas jadi pasar peredaran bagi jaringan internasional. Seperti delapan kilogram sabu-sabu yang kami ungkap pekan lalu dibungkus kemasan tes Cina dari jaringan di Malaysia yang masuk Indonesia melalui Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur,” beber jenderal bintang satu itu.

    Untuk itulah, Jackson menegaskan memutus rantai bisnis narkoba selain penegakan hukum menangkapi pengedar juga harus disertai upaya pencegahan dan rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan. Jika tak ada lagi permintaan, maka pasokan secara otomatis juga hilang dengan sendirinya.

    Melalui sosialisasi dan edukasi bahaya narkoba, masyarakat diharapkan menyadari betul untuk menjauhi Napza (Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) yang merupakan jenis obat-obatan yang dapat mempengaruhi gangguan kesehatan dan kejiwaan.

    “Sebagaimana tema HANI tahun ini yaitu Perang melawan narkoba di era pandemi COVID-19 menuju Indonesia bersih narkoba (bersinar), harus dingat masyarakat jika narkoba dan COVID-19 sama-sama mematikan dan harus bersama-sama pula memeranginya,” tandas Jackson. (has/ant)

    Baca Juga :   3 Remaja Diamankan di Belitung Diduga Kelompok Gengster Pelaku Penyerangan Anggota Damkar

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI