Cara pengolahan ikan sepat kering ini cukup mudah, yakni ikan sepat dibersihkan isi perut serta sisiknya, lalu bersihkan dengan air sampai benar-benar bersih, kemudian ikan yang sudah bersih ditaburi dengan garam, kemudian dilakukan proses penjemuran sampai kering.
Hampir sepanjang jalan desa yang merupakan akses ke Kecamatan Daha Selatan, Daha Utara, dan Daha Barat mudah ditemukan para ibu melakukan aktivitas mengolah ikan Sepat kering, yaitu ada yang membersihkan atau bahasa daerahnya “menyiangi”, ada yang sedang menjemur ikan sepat, dan ada pula yang menjual langsung di pinggir jalan depan rumah.
Pemilik usaha ikan Sepat Kering, Nurul, mengatakan telah lama menggeluti usaha pembuatan ikan sepat kering ini, puluhan tahun dan menekuni usaha ini untuk melanjutkan usaha orang tuanya.
“Produksi ikan sepat kering rata-rata per hari 300 kilo gram dengan mempekerjakan lima atau enam orang, bahan ikannya kita membeli dari orang yang mencari ikan serta rutin diantar ke tempat kita,” katanya.
Ikan sepat dengan ukuran kecil akan dikemas sendiri dan ukuran yang lebih besar akan dijual ke gudang karena sudah ada pengumpulnya.
Produk ulahan ikan sepat kering ada yang dijual dalam kondisi mentah dan siap makan, dan ikan sepat kering yang telah dikemas dijual rata-rata dengan harga Rp10 ribu per buah.
Ditambahkan dia, keunggulan ikan sepat di desa Muning Baru ini di antaranya, bersih dan tidak terlalu asin dan apabila ingin lebih lama atau awet maka disimpan di dalam lemari es, maka ikan sepat kering bisa tahan sampai beberapa bulan. (ant)