Di berbagai kesempatan, Konjen Heru Subolo senantiasa mengajak para champion bisnis diaspora Indonesia untuk saling berkolaborasi guna mengambil manfaat optimal dari perjanjian perdagangan bebas Indonesia-Australia yang dikenal dengan nama IA CEPA dan telah berlaku sejak 5 Juli 2020.
Kolaborasi ini juga dicontohkan oleh Ivan Paulus yang turut mendukung kebutuhan restoran Indonesia di Sydney yang tergabung ke dalam Indonesian Restaurant Association (IRA) Sydney melalui pengadaan alat makan untuk take-away.
Tujuh belas produk buatan Indonesia yang diimpor Livingstone International dipilih karena memiliki volume penjualan besar di Australia. Produk-produk tersebut diproduksi beberapa pabrik di Tegal, Surabaya, Surakarta, dan Banten. Nilai transaksi per tahun untuk 17 produk tersebut mencapai USD 7,9 juta dan diproyeksikan dapat terus meningkat setelah pandemi membaik dan jalur logistik kembali normal.
Livingstone International telah berdiri sejak 1984 dan kini telah menjelma menjadi salah satu market leader di Australia dalam industri consumable products termasuk layanan kesehatan dan keselamatan kerja. Melalui 10 fasilitas logistik yang dimiliki dan dukungan 420 tenagakerja, Livingstone melayani konsumen di lebih dari 90 negara dan organisasi internasional, seperti UNICEF.
Livingstone International memiliki 65,000 jenis produk consumables, yang mana sebelum IA CEPA berlaku antara Indonesia dan Australia, diimpor dari berbagai negara tetangga di Asia, Eropa dan Amerika, dengan nilai impor senilai Rp 1,7 triliun rupiah setiap tahunnya. (edj)