Bukan hanya itu, protokol kesehatan diterangkannya juga diterapkan setelah pembelajaran selesai. Para siswa diharuskan keluar dari ruang kelas secara teratur.
“Satu persatu keluarnya. Mereka langsung kita arahkan ke gerbang atau tempat parkir. Kita arahkan juga untuk langsung pulang,” jelasnya.
Ia berharap, dengan simulasi PTM ini, setidaknya bila terdapat kekurangan mohon masukan kepada semua pihak, khususnya Satgas COVID-19 HST nantinya.
Sementara itu, Plt Kepala Disdik H Muhammad Anhar menambahkan, terkait pantauan pelaksanaan simulasi PTM Terbatas di SMPN 1 HST hari ini memang tidak mengundang Satgas Covid Kabupaten. “Besok insya allah diundang,” katanya.
Terkait simulasi hari ini, Disdik HST berfokus kepada dua hal. Yakni, terkait teknis dan medis. Secara teknis, seperti tata alur masuk sekolah sampai ke kelas, pembelajaran dan pulangnya siswa.
“Itu sudah dipenuhi oleh pihak sekolah. Hanya ada beberapa indikator teknis saja tadi yang perlu dilengkapi. Seperti di depan, perlu disediakan juga masker cadangan bagi anak-anak yang tak membawa masker cadangan. Kemudian terkait pertanyaan kondisi kesehatan. Juga selain suhu, kita minta tambahkan lagi pertanyaan tentang kondisi kesehatan anak,” ujar Anhar.
Kemudian, untuk medisnya hari ini, sekolah juga memantau kondisi awal anak-anak secara keseluruhan melalui pertanyaan langsung dan survei.
“Jadi hari ini menjadi bahan evaluasi kami untuk tahap selanjutnya sampai pembelajaran beberapa hari selesai. Kemudian dilakukan pendataan kembali untuk membanding kondisi awal hari ini dengan nanti setelah pembelajaran,” tuntasnya. (ant)