Ia lebih memilih memulai perlahan sehingga memiliki waktu lebih untuk membentuk pondasi bisnis yang matang.
Renny mengambil waktu kurang lebih satu tahun untuk mempersiapkan jalur distribusi, standar bahan baku, standar karyawan dan lain-lain sebelum membuka waralaba Ayam Keprabon Express.
Pondasi ini juga dibuat di area dapur. Dari awal berdiri hingga kini, Ayam Keprabon Express menggerakkan roda makanannya dari dapur sentral yang ada di Solo.
Dapur sentral ini menyalurkan bahan makanan ke 60 cabang waralaba yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.
Tidak hanya bumbu dan bahan pelengkap, stok ayam hingga sambal bohay (sambal bawang) dan yang terbaru sambal karca (kari-rica) dipasok dari sana.
Sumber yang terpusat merupakan upaya untuk mengeliminasi tantangan bisnis waralaba, yaitu rasa yang tidak konsisten antara satu cabang dengan yang lain.
Alon-alon asal kelakon, alias pelan-pelan saja asal berhasil, menjadi motto yang Renny dan suami percaya.
Fokus, lurus dan jalan terus
Sebagai industri yang dinamis, pemain baru silih berganti menawarkan berbagai produk. Beberapa pemain lama juga melakukan diversifikasi bisnis dengan membuka perusahaan dengan varian makanan berbeda dari kakaknya.
Berbeda dengan tren tersebut, Renny dan suami lebih memilih untuk fokus berinovasi pada bisnis Ayam Keprabon yang dirintisnya. Fokus tersebut membuat Ayam Keprabon lebih mahir dalam menciptakan inovasi, termasuk Sushi Geprek yang sukses viral dan menggebrak media sosial di periode akhir 2020 lalu.