Fungsi indung telur (ovarium) wanita perokok untuk melepaskan sel telur lebih rendah jika dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
Ini sebabnya mereka juga sering mengalami amenorrhea (tidak haid).
“Bahan kimia yang terkandung pada rokok juga diketahui mampu mengubah komposisi cairan serviks menjadi tidak ramah terhadap sperma. Akibatnya, sperma tidak bisa bertahan lama di vagina dan proses pembuahan pun terhambat,” jelasnya.
Jika sel telur berhasil dibuahi, pelekatan janin pada rahim atau implantasi kemungkinan akan terganggu.
Faktor-faktor inilah yang kemudian memengaruhi kesuburan dan menyebabkan perokok sulit hamil.
Bagi perempuan yang sedang mengandung, merokok bisa mengancam kesehatan karena risiko mengalami kehamilan ektopik akan lebih tinggi.
Bahan kimia rokok juga bisa mengancam ibu dan janin, seperti plasenta previa, ketuban pecah dini, persalinan prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, keguguran, hingga bayi meninggal di dalam kandungan.
Kandungan nikotin di dalam rokok juga berkaitan dengan menopause dini.
Sebab, nikotin bisa mengganggu suplai darah ke ovarium.
Akibatnya, ovarium kehilangan fungsi lebih cepat dari seharusnya.
Ketika produksi hormon estrogen menurun seiring penurunan fungsi ovarium, menopause dini bisa terjadi.
Masalah tulang juga terkait dengan rokok.
Perempuan yang merokok 5-10 kali lebih rentan mengalami osteoporosis.
Sebab, rendahnya hormon estrogen yang menyebabkan amenorrhea atau menopause dini juga dapat menyebabkan wanita kehilangan lebih banyak mineral pada tulangnya.