Peningkatan terbesar ekspor nonmigas April 2021 terhadap Maret 2021 terjadi pada komoditas besi dan baja (HS72) sebesar 246,2 juta dolar AS atau naik 17,50 persen. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati (HS15) sebesar 398,3 juta dolar AS atau turun 13,81 persen.
Sepanjang periode Januari-April 2021 ekspor terbesar adalah ke China dengan nilai 3,93 miliar, dolar AS, ke Amerika Serikat (2,03 miliar dolar AS) dan Jepang (1,32 miliar dolar AS). Kontribusi ekspor ke tiga negara tersebut mencapai 41,56 persen terhadap total nilai ekspor. Sementara itu ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa berturut-turut sebesar 3,59 miliar dolar AS dan 1,39 miliar dolar AS.
Panutan mengatakan sinyal pemulihan ekonomi terus menguat dari kenaikan impor bahan baku/penolong dan barang modal. Pada April 2021 impor barang bahan baku/penolong naik 33,24 persen dan impor barang modal meningkat 11,55 persen dibandingkan dengan bulan April 2020.
“Peningkatan impor yang tinggi pada kelompok bahan baku/penolong dan barang modal menunjukkan pemulihan ekonomi yang cukup buat pada triwulan II/2021 ini,” ujarnya.
Sebagai catatan pada April 2021 total impor mencapai 16,29 miliar dolar AS. Jika dibandingkan dengan April 2020, total impor meningkat 29,93 persen dengan rincian impor nonmigas meningkat 22,10 persen sedangkan impor migas meningkat 136,86 persen. (ant)
Editor: Erna Djedi