WARTABANJAR.COM, JAKARTA-Kontestan Miss Universe 2020 asal Myanmar, Ma Thuzar Wint Lwin mencuri perhatian dunia lantaran dalam babak National Costume ia memperagakan busana tradisionalnya sambil membawa sebuah pesan bertuliskan “Pray For Myanmar” yang berarti berdoa untuk Myanmar.
Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Ma Thuzar Wint Lwin berharap bisa menggunakan di kancah internasionalnya sebagai kontestan untuk mengkritik kudeta militer yang terjadi di negaranya dan mendukung gerakan pro-demokrasi.
Ma Thuzar Wint Lwin mengatakan serangan militer yang terjadi di Myanmar telah membuat warganya hidup dalam ketakutan setiap saat.
“Para tentara berpatroli di kota setiap hari dan kadang-kadang mereka membuat penghalang jalan untuk mengganggu orang-orang yang datang,” kata Ma Thuzar Wint Lwin yang juga dikenal dengan nama Candy ini seperti dikutip dari The New York Times, Minggu (16/5/2021).
Katanya, dalam beberapa kasus, mereka menembak tanpa ragu-ragu.
“Kami takut pada tentara kami sendiri. Setiap kali kami melihatnya, yang kami rasakan hanyalah kemarahan dan ketakutan,” imbuhnya.
Pada minggu-minggu awal gerakan protes, dia bergabung dengan para demonstran, di mana ia memegang sebuah karton bertuliskan, “Kami tidak menginginkan pemerintahan militer,” dan menyerukan pembebasan pemimpin sipil negara itu, Daw Aung San Suu Kyi yang menjadi tahanan rumah sejak kudeta.
Ia juga membagikan botol air kepada pengunjuk rasa di Yangon, kota terbesar Myanmar dan menyumbangkan tabungannya kepada keluarga warga Myanmar yang terbunuh.