“Dari hasil tanaman uji coba beberapa waktu lalu, anggur yang ditanam di Kawasan Agro Wisata Talaran Setara, dari segi kualitas tidak kalah dengan hasil yang dijual di pasaran,” ujarnya.
“Ke depan kalau memang hasilnya, yaitu dari segi kualitas dan kuantitas bagus, akan lebih dikembangkan untuk ditanam di lahan-lahan warga, termasuk di pekarangan rumah,” demikian Eko Purnama.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Desa Karya Maju Nurmanto, mengatakan lokasi agro wisata Talaran Setara masuk dalam wilayahnya, memiliki luas sekitar setengah hektare lebih.
Ia menerangkan, tanaman utama yang saat ini sedang mereka kembangkan adalah anggur, kurma dan buah tin.
“Untuk tanaman anggur yang terdahulu, karena banjir hanya ada empat batang yang bisa diselamatkan dan sudah berbuah yang ternyata hasilnya tidak kalah dengan yang dijual di pasaran,” ungkapnya.
Setelah banjir berlalu, di lahan agro wisata Talaran Setara kembali ditanami sebanyak 200 batang anggur dan saat ini sudah mulai tumbuh subur.
“Diperkirakan pada bulan delapan nanti, anggur yang kami tanam mini sudah berbuah,” katanya.
Dia juga mengatakan, untuk bisa mengembangkan tanam anggur tersebut, pihaknya telah studi banding ke Malang, Jawa Timur (Jatim) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dikenal sebagai daerah dingin.
“Meski suhu di Malang dan Jokja dengan daerah kita berbeda, itu tidak menjadi penghalang, jenis anggur ratusan batang jumlahnya, yang saat ini dicoba dikembangkan adalah jenis Ninel, yang tampaknya cukup tahan dan bisa tumbuh subur di Batola,” jelasnya.