WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Sutarto Hadi mengingatkan ancaman “learning loss” atau kerugian kehilangan kesempatan belajar di momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menginjak setahun pandemi COVID-19.
“Momen peringatan Hardiknas 2 Mei hari ini kita insan pendidikan harus tetap semangat. Pandemi jangan sampai kekhawatiran terjadinya learning loss nyata adanya,” kata dia di Banjarmasin, Minggu.
Diakui Sutarto, proses pembelajaran secara daring tidak terlalu efektif pada anak. Teknologi menurutnya hanya membantu dalam proses pendidikan namun tidak bisa menggantikan tatap muka yang punya banyak makna dalam tumbuh kembang peserta didik.
Ditegaskan Sutarto, pembelajaran tatap muka sangatlah penting. Atmosfer akademik di sekolah dan kampus harus terjaga. Ikatan emosional antara guru dan siswa termasuk dosen dan mahasiswanya adalah hal yang tak bisa tumbuh ketika pendidikan jarak jauh.
“Siapa yang bisa mengontrol anak belajar di rumah. Tidak semua orangtua punya kemampuan menjadi guru. Saya tidak yakin belajar daring efektif. Kondisi ini sangat berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan,” papar Guru Besar Pendidikan Matematika itu.
Untuk itulah, Sutarto berharap pandemi berakhir lebih cepat, sehingga sekolah dan kampus bisa dibuka kembali untuk pembelajaran tatap muka. Walaupun tetap dengan protokol kesehatan.
“Kalau sudah kembali ke sekolah tentu tanggung jawab guru menjadi lebih besar bisa mengawasi anak dalam proses pembelajaran. Begitu juga perguruan tinggi. Kita harus optimis menyongsong pembelajaran tatap muka agar bisa terlaksana semester depan atau tahun akademik 2021-2022,” pungkasnya.