WARTABANJAR.COM, JAKARTA-Masih segar dalam ingatan Nathalia Pamean (45) saat kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang kios dan permukiman pendatang di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua pada 8 April 2021 lalu.
Serangan tersebut, malangnya, menelan korban jiwa yang tak lain adalah suaminya, seorang guru honorer Sekolah Dasar Jambul bernama Oktovianus Rayo (42).
Nathalia saat tengah bermalam di Balai Besar Pendidikan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional V di Makassar, Selasa (20/4/2021), menceritakan kejadian mencekam tersebut.
Dia mengaku hanya tinggal berdua bersama suaminya di kios tersebut.
Saat penyerangan terjadi, dia mendengar tembakan sebanyak dua kali di dapur.
Terbersit dalam pikiran Nathalia saat itu adalah bagaimana bisa bersembunyi untuk menyelamatkan diri di kiosnya yang telah terkepung.
Terdengar suara kaca pecah karena tembakan dan pintu yang ditendang berkali-kali.
Nathalia kemudian bersembunyi di sebuah kamar kecil di ruang tengah kiosnya.
Di sana, dia hanya bisa berdoa agar tak ditemukan KKB dan segera mendapat pertolongan.
Beruntung, Nathalia diselamatkan para pendeta untuk mengungsi ke rumah anggota Koramil Beoga di lereng.
“Selesai dievakuasi, jam 17.00 WIT sore rumah-rumah di atas dibakar, hujan keras (lebat). Dari bawah kelihatan gelap sudah, habis rata dengan tanah,” ujarnya.
Nasib malang menimpa Oktovianus yang tertembak anggota KKB.
Jenazahnya kemudian dipulangkan ke Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan setelah pasukan KKB di Distrik Beoga dipukul mundur pasukan TNI-Polri.
Pengabdian luar biasa