Olimpiade Tokyo 2021, Tantangan Tuan Rumah ditengah Pandemi

    Tantangan nyata

    Ketidakpastian kondisi gara-gara pandemi juga dirasakan salah seorang pejabat pemerintah kota Tokyo, Yoichiro Hara. Ia mengatakan timnya sedang mempertimbangkan apakah staf medis di posko pertolongan pertama perlu mengenakan APD lengkap. Namun dia belum tahu bagaimana kondisi penyebaran virus pada Juli nanti.

    Keputusan jumlah penonton pun belum ditetapkan sehingga pihaknya belum dapat memastikan berapa banyak pos kesehatan yang dibutuhkan.

    Tantangan lain yang dihadapi panitia adalah Kampung Atlet yang diharapkan bisa menampung 15.000 peserta dari lebih 200 negara yang akan berkompetisi pada 33 cabang olahraga di 42 venue. Panitia telah merencanakan merekrut 126.000 relawan untuk mengatur penempatan atlet dan penonton di sekitar kota.

    “Sistem medis sudah terbatas. Pusat kesehatan lokal tidak mungkin bisa merawat para atlet di kampung atlet itu,” kata Hideki Hayakawa, direktur unit koordinasi Olimpiade di Chuo Tokyo.

    Tantangan lain jelas datang dari publik sendiri yang hingga kini masih bersikeras mendesak menunda atau membatalkan pesta olahraga empat tahunan itu.

    Berdasarkan hasil survei teranyar yang dilakukan Kantor Berita Kyodo, 12 April lalu, lebih dari 70 persen warga Jepang ingin Olimpiade Tokyo dibatalkan atau ditunda karena kekhawatiran pandemi virus corona yang masih berlanjut. Hanya 24,5 persen responden yang ingin acara olahraga terbesar di dunia itu berjalan sesuai jadwal.

    Jepang telah mencatat lebih dari 513.000 kasus COVID-19 dan 9.500 kematian karena virus corona. Angka tersebut lebih kecil dari kebanyakan negara dengan ekonomi besar. Namun, total kasus yang dikonfirmasi di Tokyo dengan jumlah dari 126.000 kasus merupakan yang tertinggi di Jepang.

    Baca Juga :   Sabar/Reza dan Jonatan Christie Takluk di Tangan Lawan di Final China Masters

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI