Emas Terdongkrak 14,9 Dolar Setelah Adanya Data Inflasi AS

Dolar AS tergelincir ke posisi terendah tiga minggu setelah data tersebut, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sementara patokan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun juga menurun.

Mendukung aset safe-haven emas lebih lanjut adalah kekhawatiran yang diangkat oleh keputusan para pejabat kesehatan AS untuk merekomendasikan jeda dalam penggunaan vaksin COVID-19 Johnson & Johnson, kata para analis.

“Saat ini, kita perlu melihat penembusan yang menentukan di atas 1.765 dolar AS untuk memicu gelombang pembelian naik hingga 1.800 dolar AS,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

“Level 1.750 dolar AS telah menjadi resistensi yang kuat, jadi kami naik mendekati level itu,” katanya, menambahkan bahwa risiko geopolitik terkait dengan berita tentang Iran yang meningkatkan pengayaan nuklirnya juga telah memicu banyak pembelian emas dan perak.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 55,9 sen atau 2,25 persen menjadi ditutup pada 25,426 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 17,7 dolar AS atau 1,51 persen menjadi menetap di 1.157,1 dolar AS per ounce. (ant)

Editor: Erna Djedi

Baca Juga :   Apindo Setuju Rencana Presiden Hapus Kuota Impor Produk Khusus, Momentum Hadapi Resiprokal AS

Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

BERITA LAINNYA

TERBARU HARI INI