Emas Terdongkrak 14,9 Dolar Setelah Adanya Data Inflasi AS


    WARTABANJAR.COM, CHICAGOHarga emas lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), rebound dari kerugian sesi sebelumnya, setelah data yang menunjukkan kenaikan tajam dalam inflasi AS mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi dan menekan dolar AS lebih rendah.

    Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 14,9 dolar AS atau 0,86 persen menjadi ditutup pada 1.747,6 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (12/4/2021), emas berjangka anjlok 12,10 dolar AS atau 0,69 persen menjadi 1.732,70 dolar AS.

    Emas berjangka juga jatuh 13,4 dolar AS atau 0,76 persen menjadi 1.744,80 dolar AS pada Jumat (9/4/2021), setelah terangkat 16,6 dolar AS atau 0,95 persen menjadi 1.758,20 dolar AS pada Kamis (8/4/2021), dan turun 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.741,60 dolar AS pada Rabu (7/4/2021).

    “Kami perlu melihat beberapa inflasi untuk membuat emas bergerak dan kami melihatnya hari ini dengan angka IHK itu,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, menambahkan bahwa dolar yang lebih lemah dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah juga mendukung harga lebih lanjut.

    Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/4/2021) bahwa indeks harga konsumen AS naik 0,6 persen pada Maret dari bulan sebelumnya dan 2,6 persen dari setahun lalu, menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.

    Harga-harga konsumen AS naik paling tinggi dalam lebih dari 8,5 tahun pada Maret, memicu apa yang diperkirakan sebagian besar ekonom akan menjadi periode singkat inflasi yang lebih tinggi.

    Baca Juga :   Menteri Hanif Faisol Pastikan Pertumbuhan Ekonomi 8% Tetap Perhatikan Keberlanjutan Lingkungan Hidup

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI