Selanjutnya, ada sejumlah saran untuk menjaga informasi pribadi aman dan melindungi identitas digital, antara lain mengubah kata sandi, buat kata sandi yang unik dan berbeda dari kata sandi lain yang digunakan.
Strategi yang baik adalah menggabungkan dua atau lebih kata yang tidak terkait untuk membentuk keseluruhan frasa sandi. Berikutnya, perbarui info masuk lain menggunakan kata sandi yang sama.
Diberitahukan pula bahwa penggunaan ulang kata sandi mengubah satu kebocoran data menjadi banyak. Sekarang kata sandi ini sudah diketahui, peretas dapat menggunakannya untuk masuk ke akun lain.
Anjuran lainnya, hindari penggunaan informasi pribadi dalam personal identification number (PIN). Karena tanggal lahir pemilik akun mudah ditemukan di catatan publik, perlu hindari penggunaannya dalam kata sandi dan PIN. Hal ini mengingat orang yang tahu ulang tahun pemilik akun bisa dengan sangat mudah menebak PIN pemilik akun.
Meski di dalam file tidak ditemukan data yang sangat sensitif, seperti detail kartu kredit atau dokumen hukum di arsip yang di-posting oleh pelaku, sudah cukup menyebabkan kerusakan dan ancaman nyata.
Pelaku kejahatan, menurut Pratama Persadha, dapat menggabungkan informasi yang ditemukan dalam database SQL yang bocor dengan pelanggaran data lain untuk membuat profil terperinci dari calon korban mereka, seperti data dari kebocoran Tokopedia, Bhinneka, dan Bukalapak.
Dengan informasi seperti itu, mereka dapat melakukan serangan phishing dan rekayasa sosial jauh lebih meyakinkan, atau bahkan melakukan pencurian identitas terhadap orang-orang yang informasinya telah terungkap di forum peretas.