Saat pengamatan dilaksanakan, redupnya cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat.
Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan ke seluruh dunia melalui laman http://www.bmkg.go.id/hilal.
Berdasarkan data hilal awal Syakban 1442 H pada 14 Maret 2021, ilmu atsronomi dan data rekor hilal di BMKG, hilal awal Syakban 1442 H berpotensi untuk teramati.
Meskipun demikian, hilal bisa saja tidak teramati jika kondisi cuaca tidak memungkinkan, yaitu jika ufuk barat berawan atau hujan, sehingga menghalangi arah pandang teleskop ke posisi hilal berada.
Masyarakat luas dapat turut melihat hilal penentu awal Syakban 1442 H pada Ahad sore, 14 Maret 2021 secara live streaming dengan mengakses laman BMKG dengan langsung KLIK DI SINI >>> INFORMASI HILAL SYAKBAN 1442 H. (brs)
Editor: Yayu Fathilal