Bahkan pembingkaian kedua jepretan tersebut hampir identik.
Adegan break dance dari “Lit” ini juga tampaknya telah disalin dalam video musik Young Lex.
Skema warna dan motif api hingga cara bergerak kedua seniman itu juga sama.
Bahkan beberapa pakaian dalam video musiknya memiliki kemiripan yang erat satu sama lain.
Kedua pakaian dalam adegan ini memiliki trim perak yang sama dan penari latar semuanya berpakaian hitam.
Selain itu, tarian dilakukan di depan tangga batu di kedua video tersebut.
Kemiripannya tidak berhenti di situ saja.
Penggemar jeli telah melihat banyak contoh lain dari kemungkinan plagiarisme dalam “Raja Terakhir (The Last King)”, termasuk pakaian yang terlihat pada pemain wanita dan adegan lain yang menampilkan seekor naga.
Penggemar tidak menemukan kredit untuk Lay atau agensinya dalam deskripsi video musik “Raja Terakhir (The Last King)” yang dirilis untuk mempromosikan game seluler Three Kingdoms: Hero Legendaris.
Menanggapi ini, Young Lex menuliskan komentar, “Fans K-pop otak micin akan bilang ini plagiat” yang diberinya pin di YouTube.
Menurut penggemar dari Indonesia, istilah “otak micin” digunakan untuk arti bodoh atau berpikiran sempit.
Sejak melihat contoh plagiarisme, penggemar Lay dari seluruh dunia telah meminta Young Lex untuk menghapus video tersebut dan meminta maaf kepada Lay dan penggemarnya.
Kata “RESPECT ZHANG YIXING” segera mencapai 10 besar tren Twitter di seluruh dunia dengan lebih dari 75.000 tweet.
Penggemar Lay di China juga telah menghubungi Lay Studio, tim manajemen pribadi Lay EXO.