Namun, katanya, pada proses penyajian kali ini bahan makanan kemungkinan sudah terkontaminasi sejak dalam kemasan dan menjadi semakin terkontaminasi oleh perubahan kimia saat bahan makanan dimasak.
Dari informasi yang ia dapatkan, kemungkinan terjadi perubahan kimia akibat bahan kemasan yang membungkus makanan, hingga ketika dimasak berubah jadi zat berbahaya.
Hal ini tentunya tidak disadari oleh petugas yang memasak soto tersebut terkait kondisi perubahan zat yang terjadi pada makanan saat di masak.
Hingga saat ini, katanya, sampel makanan soto yang dihidangkan kepada anak-anak sudah dikirim ke Laboraturium Kesehatan Provinsi Kalsel yang ada di Kota Banjarbaru namun belum ada konfirmasi terkait hasilnya.
“Kemungkinan hari ini atau besok (Rabu) sudah bisa diketahui hasilnya,” katanya.
Danu mengatakan, Dinas Kesehatan akan mengevaluasi dan memonitoring agar kasus serupa tidak akan terulang dimasa mendatang
Sebelumnya diberitakan, pada Senin malam sekitar pukul 19.00 wita, sebanyak 24 anak balita dilaporkan mengalami pusing, diare dan muntah setelah mengkonsumsi soto di acara layanan Posyandu di Desa Datu Kuning Kecamatan Amuntai Tengah pada Senin (8/3) pagi.
Para balita kemudian dibawa ke Puskesmas Alabio, namun sebagian lagi dibawa orang tuanya ke RSUD Pambalah Batung Amuntai. (ant)
Editor: Erna Djedi