Pengaliran gas ditargetkan dimulai Januari 2021. Masa 2 setengah tahun digunakan untuk merencanakan dan membuat infrastruktur, seperti menyambung pipa-pipa bawah laut antar anjungan, dan persiapan fasilitas penerima di kilang RU V.
Menurut Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas, lembaga pengatur kegiatan kontraktor pencari minyak dan gas) Fatar Yani, dalam pelaksanaannya proyek ini bisa berhemat hingga 2 juta dolar AS. Dari anggaran 27 dolar AS, terpakai 25,1 juta dolar.
“Proyek juga berlangsung aman dan terkendali, tanpa kecelakaan kerja, dan tanpa kasus COVID-19,” kata Fatar Yani. Proyek ini memperkerjakan 550 orang dan seluruhnya putra-putri Indonesia dan menggunakan 16 armada kapal. (ant)
Editor: Erna Djedi