WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Menteri BUMN, Erick Thohir, mengambil langkah tegas untuk menyelamatkan Garuda Indonesia dari kerugian.
Salah satunya adalah dengan mengembalikan 12 unit pesawat Bombardier CRJ 1000 kepada pihak leasing.
Padahal, kontrak dengan perusahaan leasing baru berakhir 2027.
Melalui siaran pers yang diunggah di laman Instagramnya, Erick Thohir, bahkan tidak segan-segan mengungkap borok di tubuh maskapai pelat merah itu.
Diungkapkan Erick dari data dapat dilihat bahwa Garuda adalah salah satu perusahaan penerbangan dengan cost leasing paling tinggi di dunia. “Cost daripada leasingnya tertinggi di dunia, 27 persen,” ujar Erick.
Erick juga blak-blakan mengungkap, keputusan yang diambilnya ini juga mempertimbangkan tata kelola perusahaan yang baik, terkait keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia serta penyelidikan Serious Fraud Office Inggris terhadap indikasi pidana suap dari pihak pabrikan kepada oknum pimpinan Garuda saat proses pengadaan pesawat tahun 2011 lalu.
“Saya sejak awal mengarahkan pada manajemen Garuda kita harus terus melakukan efiseinsi,” tegas Erick.
Karena itu, tegas Erick, dengan tegas dirinya memutuskan untuk mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ 1000 dan mengakhiri kontran operating lease dengan Nordic Aviation Capital atau NAC yang jatuh tempo tahun 2027.
Keputusan ini, kata Erick, mendapat dukungan dari Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dan manajemen Garuda. (edj)
Editor: Erna Djedi