Dia menjelaskan, terkait kondisi kemacetan yang telah terjadi pasca banjir beberapa waktu lalu cukup berdampak dengan progres pelaksanaan, karena jalan samping yang dilalui truk-truk merupakan masuk area pekerjaan penggantian jembatan Sei Alalak tersebut.
Kondisi tersebut diakuinya cukup berdampak terhadap pelaksanaan proyek dan mengharapkan kesemrawutan ini ada solusinya dan pihaknya berupaya maksimal memberikan bantuan. Salah satunya dengan melakukan perbaikan jalan akses ke penyeberangan LCT ke Alalak yang digunakan sebagai jalur alternatif bagi truk berukuran besar.
“Kami tegaskan bahwa kami tidak berdiam diri juga. Berharap pelaksanaan penggantian jembatan Sei Alalak ini bisa segera selesai pada pertengahan September 2021 ini,” imbuhnya.
Dia juga menjelaskan, awalnya masa pengerjaan proyek 840 hari kalender, mulai 30 November 2018 dan sedang finasilasi minta perpanjangan waktu dikarenakan efek dari pandemi covid yang sangat berpengaruh.
“Kami juga minta persetujuan perpanjangan waktu ini, mudah-mudahan sekitar September 2021 ini sudah bisa difungsikan. Paket selesai awalnya dijadwalkan Maret 2021 akan diperpanjang pelaksanannya September 2021 dan mudah-mudahan sesuai harapan,” beber Andika.
Dia menambahkan, selama pelaksanaan proyek memang mendapati kendala, terutama sekali yang sangat berdapak pandemi covid-19 ini sangat mempengaruhi produktivitas. Ditegaskannya, bahwa pihaknya bekerja secara maksimal. (has)
Editor : Hasby