Emas Ambrol Lagi, Terperosok di Bawah Level Psikologis 1.800 Dolar AS


    WARTABANJAR.COM, CHICAGO – Emas jatuh lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), terperosok di bawah level psikologis utama 1.800 dolar AS, ketika kenaikan nilai tukar greenback dan imbal hasil (yields) obligasi pemerintah Amerika Serikat mengikis daya tarik emas sebagai aset paling aman.

    Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terjun 43,9 dolar AS atau 2,39 persen menjadi ditutup pada 1.791,20 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (3/2) emas berjangka merangkak naik 1,7 dolar AS atau 0,09 persen menjadi 1.835,10 dolar AS.

    Emas berjangka anjlok 30,5 dolar AS atau 1,64 persen menjadi 1.833,4 dolar AS pada Selasa (2/2), setelah terangkat 13,6 dolar AS atau 0,74 persen menjadi 1.863,90 dolar AS pada Senin (1/2), dan menguat 9,10 dolar AS atau 0,49 persen menjadi 1.850,30 dolar AS pada Jumat (29/1).

    Sementara itu, harga perak telah jatuh lebih dari 13 persen sejak hiruk pikuk investor ritel bergaya GameStop mengirimnya ke level tertinggi dalam hampir delapan tahun di 30,03 dolar AS per ounce pada Senin (1/2).

    Curamnya kurva imbal hasil “pada akhirnya berarti biaya untuk menahan emas di sepanjang kurva meningkat. Emas bisa turun bahkan lebih rendah dan berkonsolidasi sebagai respons terhadap … seluruh gagasan bahwa AS dan ekonomi global sedang pulih,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

    Namun, perak bisa mendapatkan keuntungan dari permintaan industri, tambah Melek.

    Mengurangi beberapa kekhawatiran atas kesehatan ekonomi adalah penurunan warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran minggu lalu.

    Baca Juga :   Naik Rp12.000/Gram, ini Dia Daftar Harga Emas Batangan Antam Hari ini

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI