WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Polemik pengusutan dan pengungkapan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dalam sebulan ini sangat menyita perhatian publik.
Kasusnya hingga kini masih bergulir.
Soal motif pembunuhannya hingga kini juga belum diungkap ke publik dengan alasan menjijikkan, sensitif, menjaga perasaan dan hanya untuk kalangan dewasa.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kemudian mengungkapkan bahwa tersangka pelakunya, Irjen Ferdy Sambo memiliki kelompok yang sudah menjadi kerajaan di internal Mabes Polri.
Persoalan struktural ini yang menjadi hambatan dalam penyelesaian kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Sambo beberapa waktu lalu.
“Yang jelas ada hambatan-hambatan di dalam secara struktural. Karena ini tak bisa dipungkiri ada kelompok Sambo sendiri ini yang seperti menjadi kerajaan Polri sendiri di dalamnya. Seperti sub-Mabes yang sangat berkuasa,” kata Mahfud dalam wawancaranya di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored dikutip Kamis (18/8/2022).
Baca Juga :
Cara Memiliki Uang Baru Rupiah Tahun Emisi 2022, Bisa Ditukarkan Mulai 19 Agustus 2022
Mahfud tak merinci seperti apa berkuasanya kelompok Sambo itu di internal Polri.
Ia hanya mengatakan kelompok itu sempat menghalang-halangi pengusutan tewasnya Brigadir J sehingga berlarut-larut.
“Ini yang halangi-halangi sebenarnya, kelompok ini yang jumlahnya 31 orang ini. Dan ini sudah ditahan,” kata Mahfud.
Di sisi lain, Mahfud menjelaskan setidaknya ada tiga klaster keterlibatan personel Polri dalam kasus tewasnya Brigadir J.