WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Ditpolair Polda Kalsel terus mendalami kejadian tabrakan antara tanker dengan tughboat di Sungai Barito perairan Banjar Raya pekan lalu. Sedangkan rumah yang rusak akibat hantaman tughboat saat ini sedang proses mediasi.
Direktur Polairud Polda Kalsel, Kombes Polisi I Made Sukawijaya melalui Kasubdit Gakkum, Kompol Riza Muttaqien kepada wartabanjar.com mengatakan, untuk tughboat yang juga terkena dampak maka sesuai kesepakatan bersama dilakukan perbaikan juga.
“Masih didalami, namun untuk tujuh pemilik rumah masih proses mediasi saat ini. Kemudian tughboat yang kena dampak juga ada kesepakatan bersama untuk dilakukan perbaikan,” katanya, Jumat (25/12/2020) malam.
Diberitakan wartabanjar.com sebelumnya, penyebab terjadinya insiden diduga kapal tanker berlayar tanpa kapal pandu mengalami mati mesin, kemudian terbawa angin sehingga menabrak tughboat dan menghantam tiga rumah di Gang Nurudin Banjar Raya Banjarmasin dan 11 orang mengalami luka-luka.
Ditpolair Polda Kalsel sudah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi sebanyak tiga orang awak kapal tanker, diantaranya nakhoda, Kepala Kamar Mesin (KKM), dan Juru Mudi Kapal.
“Sudah kami periksa tiga orang, mereka menyatakan mesin kapal mati, sehingga kapal terbawa angin dan menabrak tugboat yang sedang sandar,” kata Kasi Tindak Subdit Gakkum Ditpolair Polda Kalsel, AKP Andhika Aris pada Selasa (22/12/2020) lalu.
Diakuinya, saat ini memang belum bisa menyimpulkan, namun bila ada unsur kelalaian dari kejadian tersebut tentu akan diproses hukum. Pihanya juga belum bisa menaksir nilai kerugian dari tabrakan tersebut.