CEO Lamborghini Soroti Pasar Mobil Mewah di China, Gak Ngangkat

     

    WARTABANJAR.COM, BEIJING – Stephan Winkelmann, CEO Lamborghini menyoroti banyaknya produsen mobil yang terlalu bergantung dengan China. Kritikan itu diutarakan Stephan Winkelmann saat diwawancarai Autoblog, Selasa (10/12).

    Sejak awal Stephan Winkelmann mengatakan Lamborghini tidak terlalu mengandalkan China sebagai wilayah penjualan yang potensial.

    Ia meyakini pasar mobil China bukanlah tempat untuk produsen mobil-mobil ultraluxury seperti Lamborghini.

    Baca juga:Mobilitas Masyarakat di Jalan Raya Saat Nataru 2024 Diperkirakan Naik 2,8 Persen

    Ironisnya, banyak produsen mobil supermewah justru menganggap China adalah pasar yang potensial. Nyatanya justru pasar yang terbesar untuk segmen mobil supermewah justru ada di luar China.

    “Mereka menghadapi masalah karena terlalu bergantung pada pasar China. Kami tidak seperti merek lain yang berlebihan dalam mengejar pasar tersebut,” kata Winkelmann.

    “Pasar mobil mewah di China memang ada, tetapi ukurannya selalu lebih kecil dibandingkan dengan jumlah produk yang diinvestasikan oleh banyak produsen ke sana,” sambungnya.

    Nyatanya keputusan itu justru berbuah manis buat Lamborghini.  Di tengah tekanan yang dihadapi banyak produsen mobil di pasar global, seolah membuktikan kritikannya kepada produsen mobil Lamborghini justru menunjukkan stabilitas dan pertumbuhan yang mengesankan.

    Tahun lalu, mereka mencatat penjualan lebih dari 10.000 unit untuk pertama kalinya, sementara dalam sembilan bulan pertama tahun 2024, Lamborghini telah mengirimkan 8.411 unit kendaraan, dengan peningkatan pendapatan sebesar 20% menjadi US$ 2,6 miliar atau setara Rp 40,8 triliun.

    Baca Juga :   Di BAP 28 Adegan, Saat Rekonstruksi Agus Buntung Lakukan 49 Adegan, Begini Kata Polisi

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI