WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Dokter Firdaus Yamani, seorang psikiater konsultan adiksi dari RSJ Sambang Lihum dan juga anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI), mengungkap situasi mengkhawatirkan terkait kasus pasien mabuk kecubung yang terus dirujuk ke rumah sakit jiwa.
Sejak tanggal 5 Juli 2024, RSJ Sambang Lihum telah merawat 56 pasien yang diduga mengalami intoksikasi atau keracunan kecubung.
Dari jumlah tersebut, dua pasien dilaporkan meninggal dunia, sementara 7 lainnya masih dalam perawatan intensif.
Dokter Firdaus menjelaskan bahwa mayoritas pasien tidak mengonsumsi buah kecubung secara langsung, melainkan dalam bentuk pil berwarna putih yang diduga mengandung ekstrak kecubung.
Substansi dalam pil ini sedang dalam penelitian oleh pihak berwenang.
BACA SELENGKAPNYA: Ini Kandungan Kecubung yang Bisa Menyebabkan Orang Meninggal
Editor: Yayu