Riwayat Nabi Menyebutkan, Gerhana Terjadi Tidak Karena Mati atau Hidupnya Seseorang

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Malam ini, Rabu (26/5/2021) gerhana bulan total super atau Blood Moon. Ustadz Muhammad Rijal Fathoni menyampaikan, dalam ajaran Islam gerhana adalah peristiwa astronomi biasa yang tidak ada hubungan maupun keterkaitkan dengan mitos ataupun kepercayaan tertentu.

    Dia menjelaskan, dari Al Mughirah bin Syu’bah RA diriwayatkan bahwa ia berkata : “Bahwa terjadinya gerhana matahari pada hari wafatnya Ibrahim (Anak Baginda Nabi SAW)” lalu ada orang yang mengatakan bahwa terjadinya gerhana itu karena wafatnya Ibrahim.

    Maka Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua dari tanda- tanda kebesaran Allah SWT. Kedua gerhana itu tidak karena mati atau hidupnya seseorang. Apabila kalian melihat hal yang demikian itu maka salat dan berdoalah kepada Allah”.

    Gerhana ialah tertutupnya arah pandangan pengamat ke benda langit oleh benda langit lainnya yang lebih dekat.

    Gerhana matahari dalam Bahasa Arab disebut dengan Kusuf As Syamsi yang menggambarkan Bulan menutupi matahari bagi keseluruhan ataupun sebagian. Gerhana bulan disebut Khusuf Al Qomar yang menggambarkan Bulan memasuki bayangan bumi, sehingga bumi berada diantara bulan dan matahari.

    Terkait mengenai peristiwa gerhana, agama mensyariatkan beberapa hal :

    1. Perbanyak doa, zikir, istighfar, takbir, Sholat Sunat gerhana, dan sedekah.

    Dari Ummul Mu’minin Sayyidah ‘Aisyah, Rasulullah SAW. bersabda : “Sesungguhnya  matahari dan bulan adalah dua tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang, jika melihat hal tersebut itu, berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakan salat, dan bersedekahlah (HR Bukhari dan Muslim)

    Baca Juga :   Jalan Amblas di Kotabaru-Tanjung Serdang, Warga Diminta Waspada!

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI