WARTABANJAR.COM – Kejadian angin puting beliung di Rancaekek Bandung disebut sebagai tornado oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Disebutkan BRIN akan merekonstruksi dan menginvestigasi tornado yang menghancurkan banyak bangunan di Rancaekek.
Hal tersebut diungkap Tim periset BRIN, dr Emma Yulihastin melalui akun twitter atau X.
“Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini (21/2). Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yg tercatat sebagai tornado pertama ini.”
Disebutkannya efek tornado dan puting beliung berbeda. Tornado memiliki kekuatan angin yang lebih tinggi dan durasi yang lebih lama.
“Efek tornado: beda dg puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam. Sudah pernah lihat film Twister 1996?.”
“Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yg biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021.” (atoe)
Baca Juga
10 Wilayah Kalsel Status Waspada Saat Cuaca Hujan
Editor Restu