WARTABANJAR.COM, BARABAI – Banjir besar yang terjadi pada 2021 lalu di Kalimantan Selatan, di mana Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan wilayah paling terdampak, sampai sekarang penanganannya belum tuntas.
Beberapa sarana dan prasarana yang terdampak bencana banjir bandang pada Januari 2021 di pedalaman HST sampai sekarang belum tertangani secara tuntas.
Hal itu terungkap saat anggota DPRD Kalsel, Athaillah Hasbi atau yang akrab dengan Atak, melakukan reses ke HST pada 4 hingga 6 Februari 2023.
“Sebagai contoh di wilayah Kecamatan Hantakan merupakan terparah dampak banjir 2021 antara lain Desa Batu Tunggal yang berada pada kawasan Pegunungan Meratus, jembatan gantung dengan bentang 25 meter rusak,” ujarnya.
Jembatan yang menghubungkan Desa Batu Tunggal dengan Desa Waki/Desa Baru belum perbaikan sehingga mengakibatkan roda perekonomian menjadi terhambat seperti kesulitan warga masyarakat setempat membawa hasil perkebunan mereka ke kota karena menjadikan desa itu terisolasi.
Baca juga: Perkembangan Kondisi WNI di Turki: 5 Orang Masih Lost Contact, Korban Luka Bertambah
Oleh karenanya masyarakat melalui Kepala Desa Batu Tunggal Yuyun Isna mengharapkan perbaikan jembatan gantung tersebut, baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HST maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel.
Selain itu, masyarakat Batu Tunggal memohon bantuan perbaikan “langgar” (surau) Nurul Yakin yang rusak pascabencana banjir 2021 kepada Gubernur Kalsel, karena tempat tersebut juga berfungsi sebagai Taman Kanak-kanak Al Quran.