WARTABANJAR.COM, BERAU – Sebuah pemandangan mencengangkan dari udara mendadak menghebohkan media sosial. Terlihat area tambang batu bara raksasa yang disebut berada di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, membentang luas di sisi sungai besar dengan kondisi yang mengkhawatirkan.
Yang paling mengejutkan, permukaan sungai tampak berada lebih tinggi dibandingkan lubang-lubang tambang yang menganga dalam. Dari sudut pandang udara, situasi tersebut seolah menempatkan kawasan tambang dalam ancaman serius, di mana air sungai berpotensi masuk dan menimbulkan bencana besar jika terjadi longsor atau kegagalan struktur penahan.
Fenomena ini bukan sekadar soal luasnya area tambang, melainkan cerminan eksploitasi sumber daya alam yang dilakukan secara ekstrem. Dari ketinggian, terlihat jelas tanah terkikis, lanskap berubah drastis, dan keseimbangan alam terganggu akibat aktivitas pengerukan yang masif.
Unggahan video dan foto tersebut memicu gelombang kemarahan warganet. Banyak yang menyebut kondisi ini sebagai “bom waktu” yang sewaktu-waktu bisa meledak menjadi bencana ekologis, terutama jika terjadi hujan ekstrem, banjir, atau gempa bumi.
Sejumlah komentar netizen menyoroti potensi bahaya jika tebing pembatas antara sungai dan area tambang runtuh. Air sungai dari hulu hingga hilir dikhawatirkan akan mengalir deras masuk ke lubang tambang, memicu kerusakan lingkungan yang lebih luas dan mengancam keselamatan masyarakat sekitar.
Tak sedikit pula warganet yang menyindir keras praktik pengelolaan sumber daya alam di Indonesia. Mereka membandingkan dengan negara lain yang juga menambang, namun hasilnya dikembalikan untuk kesejahteraan rakyat dan pembangunan negara, bukan hanya dinikmati segelintir pihak.

