WARTABANJAR.COM, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkap fakta mencengangkan terkait banyaknya pengajuan izin cerai dari aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Jatim. Setiap pekan, ia harus menandatangani belasan hingga puluhan berkas permohonan yang masuk melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
“Kalau map dari BKD itu tebal, saya sudah bisa menebak: pasti permohonan izin cerai. Biasanya datang Kamis malam sampai Jumat pagi,” ujar Khofifah di hadapan ratusan ASN.
Jumlah pengajuan yang masuk tidak pernah sedikit—rata-rata 10 hingga 15 berkas per pekan. Yang paling banyak mengajukan ialah guru, disusul paramedis dan tenaga kesehatan.
Rasa Berat Setiap Menandatangani Berkas Cerai
Khofifah mengaku tidak pernah merasa ringan ketika harus menandatangani dokumen-dokumen tersebut. Ia bahkan menyebut bahwa setiap Kamis malam ia memperbanyak shalat malam demi ketenangan hati sebelum menandatangani berkas-berkas itu pada Jumat.
“Berat juga. Tapi begitu adanya. Jaga keluarganya masing-masing. Ketahanan keluarga itu sangat penting,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa masalah emosional di tempat kerja tidak boleh ikut dibawa ke dalam keluarga. Ketahanan mental dan keharmonisan rumah tangga menurutnya menjadi fondasi penting, terutama untuk masa depan anak-anak.
Pesan Penting untuk ASN Jawa Timur
Khofifah mengajak seluruh ASN menjaga keharmonisan keluarga dan tidak mudah terprovokasi oleh persoalan emosional. Ia menekankan keluarga yang damai adalah tempat terbaik untuk membesarkan generasi Indonesia Emas.

