WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Sebuah spanduk besar terbentang tepat di depan area proyek pembangunan Jembatan Sei Ulin Kilometer 31 Banjarbaru, Kamis (14/8).
Spanduk dipasang menandakan keresahan warga yang hingga kini belum mendapatkan solusi atas dampak ekonomi yang warga rasakan berisi :
“Kami Warga Terdampak Ekonomi, Mohon Diperhatikan. Kami Minta Proyek Diberhentikan Sementara Sebelum Ada Penyelesaian Dampak Ekonomi.”
Baca Juga
Mardian, salah satu warga yang terdampak langsung, mengatakan aksi ini bukan tanpa alasan.
Menurutnya, warga sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalsel, namun persoalan ekonomi yang mereka alami belum kunjung mendapatkan kejelasan.
”Dari tiga poin yang kami sampaikan sebelumnya, hanya dua yang ditindaklanjuti, itu pun belum selesai sepenuhnya. Masih setengah jalan,” ungkapnya, saat diwawancara, Kamis (14/8/2025) sore.
Terakhir, dalam pertemuan pada Selasa (12/8/2025) yang lalu, Mardian menyebut pihak BPJN maupun kontraktor pelaksana disebut belum memberikan jawaban konkret terkait kompensasi atau solusi atas dampak ekonomi yang dialami warga.
”Itulah kenapa kami makin resah. Begitu ada kehadiran anggota DPRD dari Komisi III, kami manfaatkan momen itu untuk menyampaikan langsung keresahan kami,” ujarnya.
Mardian menegaskan, warga tidak menuntut sesuatu yang berlebihan. Mereka hanya ingin hak mereka dipenuhi agar bisa tetap menjalani kehidupan yang layak di tengah proyek yang terus berjalan.
”Kami cuma ingin bisa makan, nggak sampai kelaparan. Itu saja intinya,” tuturnya.
Sebagai bentuk konsistensi, Mardian menyatakan spanduk protes akan tetap terpasang hingga ada kesepakatan tertulis antara warga, pihak kontraktor, dan BPJN.
”Harapan kami, spanduk ini bisa membuka mata dan menjadi jembatan kesepakatan antara semua pihak,” pungkasnya. (wartabanjar.com/IKhsan)

