WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) secara mengejutkan memberhentikan seluruh jajaran Komite Wasit dan pimpinan VAR termasuk Luis Medina Cantalejo (presiden Komite Teknis Wasit) dan Carlos Clos Gómez (kepala VAR) setelah klub-klub La Liga ngotot minta perubahan total karena kritik tajam soal performa wasit sepanjang musim 2024–2025.
Tekanan klub bikin move besar
Pressur dari klub-klub papan atas seperti Real Madrid dan Barcelona bikin RFEF gerak cepat. Hampir semua petinggi wasit termasuk tiga wakil presiden dan sejumlah direktur “dipanggil” lewat email dan didepak dari markas Ciudad del Fútbol di Las Rozas . Move ini juga disebut hasil tekanan dari tim reformasi internal yang melibatkan klub dan federasi.
Rencana reformasi total siap jalan
RFEF gak cuma berhenti di pemecatan. Mereka bakal memperkenalkan struktur baru lewat model manajemen ala CEO & direktur olahraga perwasitan, yang bakal atur penilaian, promosi, dan operasi harian wasit. Tujuannya: sistem perwasitan yang lebih modern, efisien, dan fair.
Kontroversi Negreira masih membayang
Kasus “Negreira” yang melibatkan pembayaran €7–8 juta oleh Barcelona ke mantan wakil ketua Komite Wasit juga jadi sorotan besar. Meski belum terbukti bersalah, skandal ini menimbulkan prasangka soal independensi keputusan wasit dan jadi salah satu alasan kenapa publik dan klub makin menuntut perubahan besar.
Indonesia: PSSI Mau ikutan?
Kita pasti mikir, “Waduh, Indonesia kapan nih?” PSSI juga pernah kena omelan soal kualitas wasit Liga 1. Tren global ini ngasih sinyal bahwa reformasi struktural gak cuma rotasi wasit, tapi juga manajemen & transparansi adalah jalan yang layak dipertimbangkan. Soalnya, kalau Spanyol bisa punya keberanian shake-up total, siapa tahu PSSI juga bisa mulai makeover serius agar kompetisi makin fair dan keren. (aar)