WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai benteng pertama dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dalam acara “KolaborAKSI Keluarga untuk Indonesia” yang digelar di Kantor Kemenko PMK, Selasa (17/6), Arifah menyebutkan keluarga harus menjadi tempat yang aman dan nyaman, sekaligus pondasi utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Keluarga bukan cuma tempat berteduh, tapi juga benteng perlindungan yang pertama bagi anak dan perempuan dari kekerasan,” tegas Arifah.
Data terbaru dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) mencatat, hingga 12 Juni 2025, sudah terjadi 11.850 kasus kekerasan. Mirisnya, kekerasan paling banyak terjadi di lingkungan rumah tangga dan didominasi oleh kekerasan seksual. Menteri Arifah menyoroti faktor keluarga sebagai kunci pencegahan, mulai dari pola asuh yang kurang tepat, pemakaian gadget yang tidak terkontrol, hingga pengaruh lingkungan sekitar. “Keluarga yang kuat itu penting banget, supaya anak-anak kita bisa tumbuh tanpa rasa takut,” tambahnya.
Menteri Arifah berharap kegiatan “KolaborAKSI Keluarga untuk Indonesia” bisa jadi langkah nyata untuk membangun keluarga yang tangguh dan berdaya. Ia menegaskan, keluarga harus menjadi tempat terbaik bagi anak-anak untuk tumbuh, belajar, dan meraih mimpi. Dengan keluarga yang kuat, diharapkan lahir generasi muda yang sehat, tangguh, dan mampu membawa Indonesia ke masa depan yang lebih adil dan maju. “Ini kesempatan buat kita semua buat mulai dari rumah. Keluarga hebat, bangsa pun kuat,” kata Menteri Arifah.