WARTABANJAR.COM BANJARBARU– Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) RI, Sulaiman Umar Siddiq mengatakan masyarakat di sekitar kawasan hutan tidak hanya menjaga kelestariannya, tetapi juga harus mendapatkan manfaat ekonominya.
Oleh sebab itu, Kementerian Kehutanan selalu mendorong penanaman komoditas kehutanan seperti cabai, jengkol, dan hasil hutan lainnya yang bisa diekspor.
Hal itu disampaikannya saat kunjungan kerjanya ke Persemaian Permanen Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu (4/5/2025).
Terkait budidaya hasil bumi Indonesia, Pemerintah RI bahkan sudah sukses mengekspor jengkol ke Jepang.
“Walau yang beli orang Indonesia yang tinggal di sana juga,” imbuhnya.
Sulaiman menambahkan, pelestarian hutan bukan hanya slogan, tetapi tanggung jawab bersama yang bisa menjadi solusi nyata terhadap krisis pangan dan energi di masa depan.
BACA JUGA: Distribusi Air Bersih di Sebagian Kabupaten Banjar Mati 24 Jam
“Pembangunan boleh terus berjalan, tetapi kelestarian hutan harus tetap dijaga. Masyarakat pun harus ikut sejahtera bersama alam,” katanya.
Dalam sambutannya, Wamenhut juga menyampaikan bahwa hutan memiliki potensi besar tidak hanya sebagai kawasan hijau, tetapi juga sebagai sumber pangan dan energi melalui pengelolaan yang berkelanjutan.
Sementara itu, terkait kunjungannya ini adalah dalam rangka menyerahkan bantuan 3.000 bibit pohon kepada 7 kepala daerah di Kalsel sebagai bentuk dukungan sekaligus memperkuat program rehabilitasi hutan sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan nasional.