WARTABANJAR.COM, WASHINGTON – Donald Trump kembali melakukan serangan balasan terhadao China terkait perang dagang kedua negara adidaya itu.
Gedung Putih mengonfirmasi barang-barang China yang akan masuk ke Amerika Serikat kini terkena tarif impor minimal 145 persen, naik dari pengumuman sehari sebelumnya sebesar 125 persen.
Melalui pernyataan pada Kamis (10/4) waktu setempat, Gedung Putih menuturkan tarif “resiprokal” sebesar 125 persen untuk China yang diumumkan Presiden Donald Trump kemarin itu di luar tarif 20 persen yang sudah lebih dulu diberlakukan.
Dengan begitu, Washington menegaskan bahwa besar tarif yang dikenakan terhadap barang-barang China bersifat akumulatif.
Baca juga:Polri Limpahkan Berkas Kasus Pagar Laut Tangerang dengan Tersangka Kades Kohod ke Kejagung
Sebelumnya belum jelas apakah tarif-tarif yang diterapkan AS terhadap China selama ini bersifat akumulatif atau tidak.
Namun Gedung Putih pada Kamis menegaskan bahwa “ya, tarif-tarif itu bersifat akumulatif.”
Trump mengaitkan tarif 20 persen tersebut dengan isu imigrasi ilegal dan masuknya fentanil ke AS, yang menurutnya melibatkan peran China.
Sebelumnya, Donald Trump mengenakan tarif impor 34 % terhadap China. Kemudian dibalas Beijing dengan menerapkan ilai sama terhadap barang impor dari AS.
Bukannya melunak, Donald Trump justru menaikkan tarif impor kepada China menjadi 125%.
China pun tak kalah sengit. Pemerintah Tiongkok persiapkan balasan dengan melarang semua film dari AS diputar di negara mereka. (Erna Djedi/berbagai sumber)