Wakil Ketua Gugus Tugas Polri, Brigjen Pol. Langgeng Purnomo, menjelaskan bahwa sistem pengawasan dilaksanakan melalui Aplikasi Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan.
Aplikasi ini menjadi inovasi digital yang memungkinkan monitoring secara real-time terhadap distribusi bantuan, pendataan lahan hingga evaluasi program.
Peran strategis ini dilaksanakan dengan tetap menjaga koordinasi bersama dinas pertanian setempat agar semua program berjalan secara terukur dan tepat sasaran.
Target tambahan 1 juta hektar lahan yang menghasilkan 4 Juta Ton jagung akan direalisasikan dalam satu tahun di seluruh Indonesia, dengan hasil panen dijamin akan diserap oleh BULOG melalui MoU penyerapan sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Polri membantu membentuk dan mengaktifkan kelompok tani, memfasilitasi penyusunan proposal bantuan ke Kementan, serta melakukan pendampingan komunikasi antara petani dan dinas pertanian setempat.
Distribusi bantuan dipantau melalui Aplikasi Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan agar tepat sasaran dan transparan.
“Dalam Pelaksanaan Program ini, Polri bukan pelaksana, bukan pendamping teknis dan juga bukan pemodal, tapi Polri hadir sebagai penggerak, fasilitator dan Pengawal agar bantuan dari Negara melalui Kementan dapat tersalurkan tepat sasaran hingga sampai ke petani dan tidak disalahgunakan. Sinergi ini adalah bentuk nyata peran Polri dalam mendukung agenda nasional menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Brigjen Langgeng.
Melalui sinergi erat antara Kementan dan Polri, pemerintah berharap target tambahan produksi jagung nasional pada tahun 2025 dapat tercapai secara kuantitatif, mampu memperkuat ketahanan pangan, membuka lapangan kerja dan dapat membangun kemandirian masyarakat yang dimulai dari desa. (Erna Djedi)