WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN– Kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin yang melarang warga membuang sampah selama dua hari saat perayaan Idul Fitri 1446 H menuai beragam tanggapan dari masyarakat.
Warga Jalan Veteran, Rahmat, mengaku mendukung aturan tersebut.
Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah masih kurang sehingga kebijakan ini bisa menjadi pengingat penting.
“Memang kalau dilihat, setiap habis Lebaran, sampah di TPS menumpuk. Kalau kita bisa mengelola sampah sendiri selama dua hari, saya pikir ini hal yang baik,” ujar Rahmat, Minggu (30/3/2025).
Walau begitu, kebijakan ini masih memerlukan sosialisasi lebih lanjut lagi supaya warga lebih paham cara memilah dan menyimpan sampah dengan benar.
Sementara warga lainnya, Rizky, mengapresiasi langkah pemerintah dalam menangani permasalahan sampah ini, khususnya selama Lebaran.
Menurut Rizky, kebijakan ini harus didukung bersama agar memberikan dampak positif bagi lingkungan.
“Kita sebagai masyarakat mengapresiasi lah, apa yang menurut mereka yang terbaik kita dukung juga,” ucapnya.
Ia menuturkan, masalah sampah ini bukan cuma pemerintah, kesadaran masyarakat juga harus diterapkan, contohnya seperti jangan membuang sampah sembarangan.
BACA JUGA: Hilal Terlihat, Arab Saudi Idulfitri Minggu 30 Maret
“Harapannya semoga masyarakat sadar dengan sampah-sampah mereka,” ujar Rizky.
Pemko Banjarmasin sendiri sebelumnya telah mengimbau masyarakat untuk memilah sampah menjadi tiga jenis, yaitu organik, anorganik, dan residu.
Selain itu, sampah organik disarankan untuk diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik bisa disetorkan ke bank sampah terdekat, sedangkan sampah residu diminta untuk disimpan sementara hingga layanan pengangkutan kembali beroperasi. (Ramadan)