WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Seorang driver ojek online (ojol), Raka (22), menjadi korban salah tangkap dan pengeroyokan oleh puluhan anggota Brimob di sekitar flyover JCC, Senayan, pada Kamis (20/3/2025) pukul 20.09 WIB.
Insiden terjadi saat aparat kepolisian tengah membubarkan massa Aksi Tolak UU TNI yang bergerak dari Jalan Gatot Subroto menuju Senayan. Raka, yang saat itu sedang beristirahat di trotoar karena baterai ponselnya habis, tiba-tiba ditangkap oleh beberapa anggota Brimob.
“Dikira mahasiswa, padahal gue ojol lagi istirahat karena baterai habis. Gua enggak ada PB, ya sudah gue ke sini,” ujar Raka setelah mendapat perawatan medis seperti dikutip dari @unikinfold.
BACA JUGA:Habis Kesabaran! Instagram Patrick Kluivert Diserbu, Fans Indonesia Murka Usai Dibantai 1-5
Tak hanya ditangkap, Raka juga menjadi sasaran pemukulan brutal. Puluhan anggota Brimob langsung menghantamnya dengan pentungan dan tendangan tanpa ampun.
“Langsung ‘disayurin’ sama 20-an Brimob,” ungkapnya.
Ia mengaku sempat dipaksa mengakui bahwa dirinya adalah mahasiswa.
“Mereka tanya, ‘Kamu mahasiswa, ya?’ Saya bilang bukan, tapi mereka tetap maksa. Ya sudah gue diam saja,” lanjut Raka.
Akibat insiden ini, Raka mengalami luka di kepala serta memar di tangan dan kaki. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait kejadian tersebut.
Suasana Terkini Aksi Tolak UU TNI
Hingga Jumat (21/3/2025) dini hari, situasi di sekitar Senayan masih mencekam. Ratusan mahasiswa dan aktivis yang tergabung dalam aksi menolak pengesahan UU TNI terus bertahan di sekitaran kompleks DPR. Beberapa kelompok masih berusaha bertahan meskipun aparat keamanan terus melakukan upaya pembubaran.