Malam Lailatulqadar: Keutamaan, Makna, dan Cara Meraihnya

    WARTABANJAR.COMMalam Lailatulqadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, penuh berkah dan ampunan. Malam istimewa ini menandai turunnya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia sekaligus menjadi momen refleksi spiritual bagi umat Muslim untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT.

    Keistimewaan malam ini disebutkan dalam QS Al-Qadar ayat (1-5) dan QS Ad-Dukhan ayat (3), yang menyebutnya sebagai lailatin mubarakatin (malam yang penuh berkah). Muhammad Quraisy Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur’an menjelaskan bahwa kata qadar memiliki tiga makna utama: penetapan takdir manusia, kemuliaan karena turunnya Al-Qur’an, serta kesempitan karena banyaknya malaikat yang turun ke Bumi.

    Menurut Imam Hasan, setiap Ramadan memiliki malam Lailatulqadar, di mana Allah SWT menetapkan takdir, ajal, dan rezeki. Imam Ibn Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari menyebutkan 45 pendapat tentang waktu terjadinya Lailatulqadar, dengan yang paling kuat berada pada sepuluh malam terakhir Ramadan, khususnya malam-malam ganjil. Mayoritas ulama meyakini bahwa malam ke-27 Ramadan adalah malam Lailatulqadar, berdasarkan hadis riwayat Muslim.

    Rasulullah SAW memberikan tanda-tanda malam Lailatulqadar, di antaranya cuaca yang cerah, tidak panas atau dingin, tanpa hujan, serta tidak ada angin kencang atau meteor yang jatuh. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menambahkan bahwa pada malam ini, malaikat Jibril turun dan memberikan salam kepada orang-orang yang beribadah dengan khusyuk.

    Cara Meraih Keberkahan Lailatulqadar

    Baca Juga :   Resep Takjil 'Jackfruit Sticky Rice' Ala Nicky Tirta untuk Buka Puasa, Terinspirasi dari Dessert Vietnam dan Myanmar

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI