WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Terdapat banyak keutamaan bulan Sya’ban. Salah satunya bahwa Sya’ban adalah bulan shalawat.
Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftahul Huda, menjelaskan hal ini sebagaimana disampaikan oleh Imam Ibn Hajar al-Haitami dalam kitabnya An-Ni’mah al-Kubra ‘ala al-‘Alam.
Selain itu, Kiai Miftah, begitu akrab disapa, menuturkan barang siapa yang memperbanyak membaca sholawat selama Sya’ban akan mendapatkan cahaya pada hari kiamat.
Dilansir MUIDigital, Senin (10/2/2025), Kiai Miftah menjelaskan, shalawat yang dibaca tersebut pada Sya’ban akan menjadi sebab diampuninya dosa-dosanya dan diangkat derajatnya di sisi Allah SWT.
Berikut kutipan tulisan dari Imam Ibn Hajar al-Haitami dalam kitabnya An-Ni’mah al-Kubra ‘ala al-‘Alam: “Bulan Sya’ban adalah bulan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, Barang siapa yang memperbanyak shalawat di dalamnya, maka ia akan mendapatkan cahaya pada hari kiamat. Shalawatnya menjadi sebab diampuninya dosa-dosanya dan diangkat derajatnya di sisi Allah.”
Lebih lanjut, Kiai Miftah menukil pernyataan Imam As-Sakhawi dalam kitabnya Al-Qawl al-Badi’ tentang keutamaan shalawat pada Sya’ban.
Dalam kitab tersebut, Imam As-Sakhawi menekankan bahwa memperbanyak membaca shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW pada Sya’ban menjadi sebab seseorang memperoleh syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hal ini sebagaimana Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang paling berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku. (Berbagai sumber)