WARTABANJAR.COM, TANGERANG – Kelangkaan gas elpiji 3 kg kembali bikin geger! Sejumlah emak-emak di Kampung Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, meluapkan kemarahan mereka dengan aksi melempar tabung gas kosong ke jalan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah yang dinilai mempersulit rakyat kecil.
“Tolong, pemerintah jangan menyusahkan rakyat kecil seperti saya! Mau masak aja susah, gas langka di mana-mana!” keluh Wulan, salah satu emak-emak yang ikut dalam aksi protes, Minggu (2/2/2025).
Menurut Wulan, kelangkaan gas subsidi ini sudah terjadi sejak perayaan Imlek dan semakin parah sejak 1 Februari 2025, ketika pemerintah melarang pengecer menjual elpiji 3 kg dan hanya mengizinkan pembelian di pangkalan resmi.
“Saya sudah keliling sampai keluar kampung, tetap nggak dapat gas! Semua warung kosong!” tambahnya dengan nada kesal.
Tak hanya ibu rumah tangga, pedagang kecil pun ikut menjerit! Asyiah, seorang penjual nasi, mengaku terancam tidak bisa berjualan karena stok gas habis total.
“Saya tulang punggung keluarga! Kalau gas langka begini, besok saya jualan pakai apa?” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Harga Gas 3 Kg Meroket, Rakyat Kian Menderita!
Tak hanya sulit didapat, harga gas elpiji 3 kg juga melambung tinggi! Salah satu pengecer di Manggarai, Hafidz, mengaku harga gas di pangkalan naik drastis dari Rp 17.000 menjadi Rp 30.000 per tabung.
“Harusnya pemerintah tindak tegas pangkalan nakal! Jangan malah rakyat kecil yang susah!” ujarnya geram, Senin (3/2/2025).
Karena kelangkaan ini, ia terpaksa membatasi penjualan. Jika ada warga membawa dua tabung, hanya boleh membeli satu saja.